BERITA - berita-dunia.infogue.com -
Presiden Iran, Mahmoud
Ahmadinejad, tidak yakin bila Israel dan sekutunya, Amerika Serikat
(AS), berani menggempur negaranya. Pasalnya, Iran merasa sudah siap
meladeni mereka dan Israel bakal menjadi sasaran telak bila perang itu
terjadi.
Demikian menurut Ahmadinejad saat berkunjung ke Qatar,
Minggu 5 September 2010. Kunjungan ke Qatar merupakan upaya Ahmadinejad
untuk menenangkan kerajaan-kerajaan Arab di sekitar Teluk Parsi agar
tidak khawatir dengan Iran.
Dalam jumpa pers di ibukota Qatar,
Doha, Ahmadinejad menyangsikan konfrontasi fisik negaranya dengan AS
maupun Israel. "Mereka tahu bahwa Iran telah siap dan punya potensi
untuk melakukan balasan yang tegas dan meluas," kata Ahmadinejad.
Dia
pun memperingatkan bahwa Israel bakal menjadi korban bila Iran
diserang. "Serangan apapun kepada Iran berarti pemusnahan entitas Zionis
[Israel]," kata Ahmadinejad. "Iran tidak begitu peduli dengan entitas
itu karena tengah membusuk dengan sendirinya," lanjut dia.
Pernyataan
Ahmadinejad itu terkait dengan komentar Ketua Gabungan Kepala Staf
Militer AS, Laksamana Mike Mullen, Agustus lalu bahwa aksi militer
termasuk dalam daftar opsi Washington menghadapi Iran, yang
dikhawatirkan tengah mengembangkan senjata nuklir. Namun, menurut
Mullen, serangan militer bukanlah langkah yang bagi AS.
Ketegangan
antara Iran dengan AS dan sekutu-sekutunya dalam beberapa tahun
terakhir terus memanas. AS bersama para mitra, termasuk Israel, khawatir
bahwa Iran tengah mengembangkan senjata pemusnah massal. Namun, Iran
berkali-kali membantah bahwa teknologi nuklir yang mereka kembangkan
bukan untuk perang, melainkan untuk kepentingan damai.
Sejauh
ini, AS dan koalisinya di Dewan Keamanan PBB telah berkali-kali
menjatuhkan sanksi ekonomi dan perdagangan kepada Iran sambil terus
mengupayakan pendekatan diplomasi kepada Teheran. Iran sendiri gusar
dengan sanksi-sanksi itu. (Associated Pres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar