0
JAKARTA, suaramerdeka.com - Pengamat politik
dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian
Salang, menilai PKS sulit mengundurkan diri secara sukarela dari
koalisi, sehingga yang diperlukan adalah keberanian dari Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) untuk mendepak partai yang dipimpin Lutfi Hasan Iskaq
tersebut.
"Karena sudah dapat keuntungan dalam koalisi, maka sulit bagi PKS untuk sukarela mengundurkan diri dari koalisi. karena sudah terbukti untung. Jadi untuk mendepak PKS dari koalisi, ya tergantung pada SBY," kata Salang usai diskusi Pemilu di Kedai Kopi Bhinneka, Cikini, siang ini.
Menurut dia ketidaktegasan SBY dalam menyikapi PKS dan juga Golkar, sebenarnya menghadirkan tanda tanya bahwa sebenarnya sudah ada deal-deal tertentu di antara mereka. Sehingga walaupun kedua parpol itu jadi 'anak nakal' tapi SBY tak juga memberikan hukuman yang sangat setimpal.
Hal ini menurutnya juga menimbulkan 'kegerahan' tersendiri bagi partai-partai yang setia di koalisi. Ditanya bagaimana bila PKS nantinya jadi didepak SBY dari koalisi, menurut Salang, justru hal ini bisa menguntungkan PKS. PKS menurut dia akan mempolitisir isu BBM dengan luar biasa.
"Kader PKS di parlemen juga kader di tingkat bawah akan serempak mengerjai pemerintah dengan isu BBM. Kita tahu bahwa PKS adalah satu-satunya, partai yang punya masa yang solid dan militansinya terbukti. Aksi demo mereka siap menghitam putihkan Jakarta, menentang kenaikan BBM," papar pria asal Flores tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Nasional Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai PKS justru akan makin sukses melakukan pencitraan kepada rakyat saat didepak dari koalisi. Dalam arti mereka akan mengatakan sebagai pihak yang membuktikan, bahwa demi sikap membela rakyat siap kehilangan jabatan menteri di kabinet.
"PKS makin untung-lah dengan dia didepak dari koalisi. Inilah yang menurut saya membuat SBY ragu mendepak PKS," kata Ray.
( Hartono Harimurti / CN26 / JBSM )
"Karena sudah dapat keuntungan dalam koalisi, maka sulit bagi PKS untuk sukarela mengundurkan diri dari koalisi. karena sudah terbukti untung. Jadi untuk mendepak PKS dari koalisi, ya tergantung pada SBY," kata Salang usai diskusi Pemilu di Kedai Kopi Bhinneka, Cikini, siang ini.
Menurut dia ketidaktegasan SBY dalam menyikapi PKS dan juga Golkar, sebenarnya menghadirkan tanda tanya bahwa sebenarnya sudah ada deal-deal tertentu di antara mereka. Sehingga walaupun kedua parpol itu jadi 'anak nakal' tapi SBY tak juga memberikan hukuman yang sangat setimpal.
Hal ini menurutnya juga menimbulkan 'kegerahan' tersendiri bagi partai-partai yang setia di koalisi. Ditanya bagaimana bila PKS nantinya jadi didepak SBY dari koalisi, menurut Salang, justru hal ini bisa menguntungkan PKS. PKS menurut dia akan mempolitisir isu BBM dengan luar biasa.
"Kader PKS di parlemen juga kader di tingkat bawah akan serempak mengerjai pemerintah dengan isu BBM. Kita tahu bahwa PKS adalah satu-satunya, partai yang punya masa yang solid dan militansinya terbukti. Aksi demo mereka siap menghitam putihkan Jakarta, menentang kenaikan BBM," papar pria asal Flores tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Nasional Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai PKS justru akan makin sukses melakukan pencitraan kepada rakyat saat didepak dari koalisi. Dalam arti mereka akan mengatakan sebagai pihak yang membuktikan, bahwa demi sikap membela rakyat siap kehilangan jabatan menteri di kabinet.
"PKS makin untung-lah dengan dia didepak dari koalisi. Inilah yang menurut saya membuat SBY ragu mendepak PKS," kata Ray.
( Hartono Harimurti / CN26 / JBSM )
Bagi Anda pengguna ponsel, nikmati berita terkini lewat http://m.suaramerdeka.com
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Dapatkan SM launcher untuk BlackBerry http://m.suaramerdeka.com/bb/bblauncher/SMLauncher.jad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar